Selasa, 15 Maret 2011

Skygers: Cisomang Bridge In Action

Skygers: Cisomang Bridge In Action: "Jembatan Cisomang berlokasi di Desa Cisomang, Kecamatan Darangdan, Kabupaten Purwakarta, Provinsi Jawa Barat. Jembatan ini digunakan untuk ..."

Kamis, 10 Maret 2011

METALIK GELAR AKSI MEMPERINGATI HARI BUMI DI SEPUTARAN SIMPANG LIMA

Mahasiswa Pencinta Alam dan Lingkungan Hidup Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala (UKM PA-LH METALIK FE UNSYIAH) pada hari Selasa 8 maret 2011 melakukan aksi diam dalam rangka memperingati Hari  Energi se-Dunia yang jatuh pada tanggal 5 Maret . dalam aksi tersebut mereka mengusung spanduk yang bertuliskan “Revolusi Energi”. Aksi yang mengambil tempat di bundaran Simpang Lima Kota Banda Aceh, cukup menarik simpati sebagian pengguna jalan di seputaran Simpang Lima tersebut. Tujuan dari digelarnya aksi diam “Revolusi Energi” ini tidak lain adalah sebagai sosialisasi kepada masyarakat akan pentingnya sebuah revolusi energi bagi umat manusia demi kemaslahatannya di masa yang akan datang.
Penggunaan bahan bakar fosil,batu bara dan sebagainya bukan hanya mengakibatkan terjadinya kerusakan lingkungan dan ketidak seimbangan alam akan tetapi juga berakibat pada ketergantungan manusia pada sumber daya alam yang bersifat langka atau tidak bisa diperbaharui, maka mulai sekaranglah pemerintah dan seluruh elemen masyarakat harus mencari, pengganti utnuk menggunakan sumber energi alternatif yang bersifat lebih efektif dan efisien, guna keperluan energi saat ini dan di masa mendatang bagi masa depan umat manusia.

Pola kehidupan manusia saat ini yang tidak memperdulikan pentingnya hemat energi adalah salah satu bentuk kurangnya sosialisasi dari pemerintah terhadap pentingnya budaya hemat energi dan diperlukannya energi baru yang ramah akan lingkungan di kalangan masyarakat, pemerintah cenderung lebih diam terhadap permasalahaan lingkungan,dan hanya membuat kebijakan kebijakan yang sifatnya kemudian berjalan di tempat.

Bertolak ukur dari pemikiran tersebut aktivis pencinta alam dari UKM-PA LH METALIK yang tergerak dalam aksi yang berlangsung selama 30 menit, ingin lebih jauh mengungkapkan bahwa menjaga lingkungan bukanlah mutlak kewajiban pihak-pihak yang terkait akan tetapi adalah tanggung jawab setiap orang untuk itu diperlukan kesadaran masyarakat akan pentingnya hemat energi, perubahan bentuk konsumsi energi,serta kesadaraan menjaga lingkungan. Harapan yang muluk juga sangat diinginkan semoga masyarakat dapat mengambil pesan moral terhadap lingkungan guna mencapai kemakmuran dan pola hidup yang lebih baik nantinya.
H METALIK FE UNSYIAH) pada hari Selasa 8 maret 2011 melakukan aksi diam dalam rangka memperingati Hari Bumi se-Dunia yang jatuh pada tanggal 5 Maret . dalam aksi tersebut mereka mengusung spanduk yang bertuliskan “Revolusi Energi”. Aksi yang mengambil tempat di bundaran Simpang Lima Kota Banda Aceh, cukup menarik simpati sebagian pengguna jalan di seputaran Simpang Lima tersebut. Tujuan dari digelarnya aksi diam “Revolusi Energi” ini tidak lain adalah sebagai sosialisasi kepada masyarakat akan pentingnya sebuah revolusi energi bagi umat manusia demi kemaslahatannya di masa yang akan datang.

Penggunaan bahan bakar fosil,batu bara dan sebagainya bukan hanya mengakibatkan terjadinya kerusakan lingkungan dan ketidak seimbangan alam akan tetapi juga berakibat pada ketergantungan manusia pada sumber daya alam yang bersifat langka atau tidak bisa diperbaharui, maka mulai sekaranglah pemerintah dan seluruh elemen masyarakat harus mencari, pengganti utnuk menggunakan sumber energi alternatif yang bersifat lebih efektif dan efisien, guna keperluan energi saat ini dan di masa mendatang bagi masa depan umat manusia.

Pola kehidupan manusia saat ini yang tidak memperdulikan pentingnya hemat energi adalah salah satu bentuk kurangnya sosialisasi dari pemerintah terhadap pentingnya budaya hemat energi dan diperlukannya energi baru yang ramah akan lingkungan di kalangan masyarakat, pemerintah cenderung lebih diam terhadap permasalahaan lingkungan,dan hanya membuat kebijakan kebijakan yang sifatnya kemudian berjalan di tempat.

Bertolak ukur dari pemikiran tersebut aktivis pencinta alam dari UKM-PA LH METALIK yang tergerak dalam aksi yang berlangsung selama 30 menit, ingin lebih jauh mengungkapkan bahwa menjaga lingkungan bukanlah mutlak kewajiban pihak-pihak yang terkait akan tetapi adalah tanggung jawab setiap orang untuk itu diperlukan kesadaran masyarakat akan pentingnya hemat energi, perubahan bentuk konsumsi energi,serta kesadaraan menjaga lingkungan. Harapan yang muluk juga sangat diinginkan semoga masyarakat dapat mengambil pesan moral terhadap lingkungan guna mencapai kemakmuran dan pola hidup yang lebih baik nantinya.

Writted by Khairul Ikhwan
Edited by Iepah

Senin, 07 Maret 2011

Pengantar JIwa Pangrango - Mandalawangi

oh Pangrango- Mandalawangi.........
bawa aku dalam sepi dan dinginmu.........
selimuti aku dengan kabutmu.......
hantarkan aku menemukan sebuah kedamaian jiwa.........

oh Panggarango - Mandalawangi..........
dekap aku dalam kedamaian jiwa......
biarkan aku hirup udara segarmu........
apapun itu...
hantarkan aku dalam kedamaian jiwa........

oh Pangrango- Mandalawangi.....
waluapun kaki ku belum menjamah bumimu...
walaupun mata jiwaku belum merasakan belaianmu
tapi aku sangat merindukan kedamaian jiwa darimu.........
tunggu aku...iringa aku untuk melangkah kepadamu...










Kamis, 03 Maret 2011

Survival

      S : Sadar dalam keadaan gawat darurat
      U : Usahakan untuk tetap tenang dan tabah
      R : Rasa takut dan putus asa hilangkan
      V : Vitalitas tingkatkan
      I : Ingin tetap hidup dan selamat itu tujuannya
      V : Variasi alam bisa dimanfaatkan
      A : Asal mengerti, berlatih dan tahu caranya
      L : Lancar, slaman, slumun, slamet

hmmm......mo belajar tentang survival ???
disini setidaknya bisa membantu anda  .........

Rabu, 02 Maret 2011

Puisi Soe Hok Gie



Ada orang yang menghabiskan waktunya berziarah ke Mekah.
Ada orang yang menghabiskan waktunya berjudi di Miraza.
Tapi, aku ingin habiskan waktuku di sisimu, sayangku.
Bicara tentang anjing-anjing kita yang nakal dan lucu
Atau tentang bunga-bunga yang
manis di lembah Mendalawangi.

Ada serdadu-serdadu Amerika yang mati kena bom di Danang.
Ada bayi-bayi yang mati lapar di Biafra.
Tapi aku ingin mati di sisimu, manisku.
Setelah kita bosan hidup dan terus bertanya-tanya.
Tentang tujuan hidup yang tak satu setan pun tahu.
Mari sini, sayangku.
Kalian yang pernah mesra, yang pernah baik dan simpati padaku.
Tegaklah ke langit luas atau awan yang mendung.
Kita tak pernah menanamkan apa-apa,
kita takkan pernah kehilangan apa-apa.

(CSD, Selasa, 11 November 1969)

Note: 15 Desember 1969, Soe Hok Gie bersama kawan-kawannya Herman Lantang, Abdul Rahman, Idhan Lubis, Aristides Katoppo, Rudy Badil, Freddy Lasut, Anton Wiyana berangkat menuju Puncak Semeru melalui kawasan Tengger. Soe Hok Gie ingin bisa merayakan ulang tahunnya yang ke 27 di atap tertinggi Pulau Jawa tersebut. Tanggal 16 Desember, di tengah angin kencang di ketinggian 3.676 meter (dari atas permukaan laut), Hok Gie, Idhan, Rahman terserang gas beracun. Hok Gie dan Idhan berada dalam posisi yang tidak menguntungkan dan nyawa mereka tidak sempat tertolong.

Bagi Soe Hok Gie, gunung adalah tempat untuk menguji kepribadian dan keteguhan hati seseorang. Ia juga mengatakan: “Hanya di puncak gunung aku merasa bersih.” Tapi lebih dari itu, kecintaannya pada alam adalah bagian penting dari kejiwaan cinta-Tanah Airnya.